PENYESALAN SEORANG ANAK
Ada sebuah keluarha sederhana yang tinggal di komplek perumahan suatu wilayah. Keluarga tersebut adalah keluarga pak sugandi. Dia tinggal bersama seorang istridan ketiga anaknya.
Anak pak sugandi ada 2 laki-laki dan 1 perempuan.
Istri pak sugandi bernama ibu Melinda. Pak sugandi sangat menyayangi keluarganya. Tetapi tidak untuk anak sulung pak sugandi, dia sangat nakal dan bandel. Sudah sering sekali pak sugandi atau istrinya dipanggil ke sekolah karena ulah anak nya sendiri.
Suatu hari kepala sekolah sandi menelpon pak sugandi
”hallo, apakah saya benar bicara dengan pak sugandi ?”
”iya, benar. Siapa ya ?”jawab pak sugandi
”saya kepala sekolahnya sandi pak. Saya Cuma ingin mengabarkan bahwa anak bapak berbuat ulah lagi, dia merokok di dalam wc”.
Pak sugandi pun terkejut mendengar perkataan kepala sekolah, lalu pak sugandi menjawab,
”gak mungkin pak, anak saya gak mungkin merokok”.
” tapi kami ada bukti bahwa anak bapak ketahuan merokok di dalam wc, sebaiknya, sekarang bapak ke sekolahan agar kita bisa menyelesaikan masala yang dibuat oleh anak bapak sendiri. Berkata kepala sekolah kepada pak sugandi”.
”iya pak, saya langsung kesana sekarang”.
Lalu, pak sugandi bergegas ke sekolahan sandi dan menemui kepala sekolah. Sesampainya di sekolah dan bertemu kepala sekolah, pak sugandi melihat sandi sedang duduk sambil menundukkan kepalanya di ruangan tersebut.
Secara langsung pak sugandi bicara dengan kepala sekolah.
”kapan anak saya kepergok merokok pak ”?
”pada waktu jam istirahat pak, jawab kepala sekolah”.
Pak sugandi pun emosinya memuncak, dan langsung bicara kepada sandi.
”apakah benar yang dikatakan oleh kepala sekolahmu ?”
Sandi pun menganggukkan kepala, menandakan bahwa ia benar-benar merokok di dalam wc
”iya pa, benar apa yang dikatakan oleh kepala sekolah.”
”kamu sangat memalukan papa”. Berkata pak sugandi.
Sandi hanya bisa menundukkan kepala melihat papa nya sedang memarahi dirinya di depan pak kepala sekolah.
”sudah-sudah pak, jangan memarahi sandi seperti itu. Kami dari pihak sekolah sepakat agar sandi selama 4 hari ke depan belajar dirumah, atau istilah nya di skorsing.”berkata kepala sekolah”.
”iya pak, saya terima hukuman dari sekolah. Jawab sandi dengan lantang.
”oke kalo gitu kami permisi dulu. Terima kasih pak”.
Pak sugandi dan sandi langsung pulang kerumah, dan setelah sampai dirumah, kepala pak sugandi terasa pusing. Sudah sejak lama pak sugandi mengidap penyakit darah tinggi. Mungkin karena masalah ini darah pak sugandi lagsung naik.
Dan tak lama kemudian pak sugandi pingsan, melihat papanya pingsan putri bungsu pak sugandi bernama selli langsung memanggil kakaknya sandi.
”kakak...kakak...kak sandi, papa pingsan”.
Mendengar adiknya menjerit sandi pun langsung keluar kamar dan melihat papnya sudah tergeletak di lantai.
”pa...bangun.....”
Sandi berusaha membangunkan papanya.
”sebaiknya langsung kita bawa ke rumah sakit kak. Berkata selli.”
”iya, ayo cepat bantu kakak angkat papa kita masukin ke dalam mobil.”
sandi dan selli yang merasa panik langsung membawa pak sugandi ke rumah sakit. Setelah 10 menit di perjalanan mereka sampai di rumah sakit dan langsung memanggil petugas nya agar papa mereka segera diberi tindakan. Pak sugandi pun langsung di periksa oleh dokter. Sementara di periksa oleh dokter sandi menelpon mama nya yang bekerja dirumah sakit tersebut.
sandi dan selli yang merasa panik langsung membawa pak sugandi ke rumah sakit. Setelah 10 menit di perjalanan mereka sampai di rumah sakit dan langsung memanggil petugas nya agar papa mereka segera diberi tindakan. Pak sugandi pun langsung di periksa oleh dokter. Sementara di periksa oleh dokter sandi menelpon mama nya yang bekerja dirumah sakit tersebut.
Istri pak sugandi seorang dokter dirumah sakit tempat dirinya dirawat.
”hallo ma, papa sakit. Sekarang ada dirumah sakit.”
(gak usah disebut merk rumah sakitnya)
”papa kenapa ?” tanya mama
”gak tau ma, papa tadi tiba-tiba pingsan, mungkin penyakit darah tingginya kambuh ma.”
”iya mama langsung keruangan sekarang”. Jawab mama.
(kembali kepada pak sugandi)
Setelah dokter memeriksa pak sugandi dan beberapa jam kemudian pak sugandi mengehembuskan nafas terakhirnya.
Sandi, selli, dan istrinya pak sugandi menangis melihat sala satu orang yang dicintainya telah tiada.
Anak pak sugandi yang kedua sedang menuntut ilmu di sekolah pun langsung pulang setelah mendengar ayahnya telah tiada.
Semenjak itu sandi berjanji tidak akan nakal lagi. Dan dia tidak akan mengecewakan mamanya yang telah membesarkanya. Dan keluarga ALM pak sugandi telah ikhlas menerima kepergian pak sugandi.
Selamat jalan papa....
Kami sayang papa....
Semoga papa tenang disana...©
Karya : TRI IRMA YANTI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar